Jumat, 24 November 2017

teknik bekam yang benar
cara bekam basah yang benar
  1. Siapkan perlengkapan bekam dan yakinkan dalam keadaan steril
  2. Perhatikan suhu tubuh pasen dan suhu lingkungan / ruangan
  3. Tanyakan nama, alamat, umur, berat badan, dan keluhan pasien
  4. Ukur tekanan darah, jika terlalu rendah  di bawah  60 mmHg atau terlalu tinggi di atas 200 mmHg tidak di anjurkan bekam basah
  5. Tanyakan keadaan pasien saat itu, apakah terlalu kenyang/lapar, sedang hamil/ haid, stress/depresi, rawatan dokter/minum obat, atau lainnya. Bila sedang konsumsi obat pengencer darah ( omega3 atau mengkudu ) tidak di anjurkan bekam basah
  6. Tanyakan penyakit pasien , apakah ada penyakit yang tidak boleh di bekam basah seperti penyakit kulit, anemia, leukemia, lever, radang usus, diabets, hepatitis, HIV, gemetaran di kaki dan tangan
  7.  Lakukan diagnosa keluhan pasen untuk mengetahui apakah dapat di bekam  atau tidak ? Daignosa yang di lakukan antara lain analisa syaraf telapak tangan, denyut nadi, sklera mata putih, iridologi, lidah
  8. Untuk mengetahui titik mana yang akan di Bekam, dapat dilakukan beberapa kaidah fisikal seperti kulit memerah, bengkak, hitam, terasa hangat dan panas berlebih, di tekan sakit, dan lihat sklera mata putihnya untuk menentukan daerah penumpukan racun dalam tubuh pasien 
  9. Pasien dalam keadaan duduk atau tengkurap
  10. Tentukan titik bekam, mulailah dari titik yang sakit/ di keluhkan pasien, bila tidak ada keluhan, mulai dari bagian kepala dan seterusnya kepunggung
  11. Mulailah dengan iman dan islam yang mantap, penuh keyakian dengan niat menjalankan sunah Rasul 
  12. Bacalah beberapa surat/ ayat seperti al fatihah, ayat kursi dan dua ayat sesudahnya, al falaq, al ikhlas, an nas dan doa mohon kesembuhan ( pasien dan pembekam )
  13. Kenakan masker dan sarung tangan, kemudian baca basmalah, mulai lumuri tubuh pasen dengan but-but dan lakukan pemanasan dengan bekam luncur/ pijatan ringan dengan tangan/ alat pijat
  14. Pilih mangkuk yang tepat sesuai postur tubuh pasien, lakukan pengkopan dengan tenang dan hati – hati . Biarkan selama 3 – 5 menit, kemudian angkat dan tususk dengan jarum di artea dalam lingjkaran sekitar 3 – 15 tusukan sesuai dengan ukuran/ daerah bekas kop dengan membaca tasbih. Cara penusukan melingkar berlawanan dengan arah jarum jam/ tawaf
  15. Setelah di tusuk, kop kembali dan biarkan selama 3 – 5 menit sampai darahnya keluar, kemudian angkat kopnya dan lap dengan tisuue/ kapas, lakukan penusukan kembali sampai maks 8 X dengan terlebih dahulu tanyakan kepada pasien apakah dapat di lanjutkan atau tidak ?
  16. Setelah selesai pembekaman, lakukan pijatan ringan di sekitar bekas kulit yang di bekam guna mengurangi kesan sakit akibat bekas kop-an/tususkan dengan menggunakan minyak but – but dan alat pijat sederahana
  17. Berikan beberapa anjuran kepada pasien seperti waktu berbekam lagi, resep herba, dll dan ucapkan hamdalah sebagai rasa sykur telah menjalankan salah satu sunah Rasul
  18. Bersihkan semua perlengakapan ( jarum dan sarung tangan sekali pakai )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar